sepakbola memang olahraga yang keras. tak jarang banyak pemain yang cidera di lapangan. berikut ini beberapa pemain yang tetap ngotot bermain walaupun cidera.
10. Bastian Schweinsteiger

Bastian Schweinsteiger, salah satu gelandang yang dianggap paling top di
dunia, memberikan kontribusi besar pada keberhasilan Bayern Munich
meraih treble winner musim ini.
Tak ingin melewatkan laga penting sekalipun, Bastian tak pernah
mengungkapkan bahwa selama semusim penuh ia bermain dengan cedera
pergelangan kaki yang cukup serius. Ia baru mengumumkan akan menjalani
operasi sehubungan dengan cedera tersebut setelah musim kompetisi
berakhir.
9.
Franz Beckenbauer

Sepanjang
kariernya, orang sulit melupakan kisah heroik Franz Beckenbauer pada
Piala Dunia 1970. Saat itu, dalam pertarungan yang menegangkan pada
partai semifinal Jerman Barat melawan Italia, Beckenbauer mengalami
cedera yang membuat tangannya terpaksa harus dibebat. Namun, ia tetap
ngotot melanjutkan pertandingan meski akhirnya Jerman kalah 3-4 melalui
perpanjangan waktu.
8.
Terry Butcher

Keberanian dan determinasi yang dimiliki oleh seorang Terry Butcher patut mendapat apresiasi besar.
Saat menjalani laga kualifikasi Piala Dunia 1989 antara Inggris vs
Swedia, Butcher harus berjalan ke luar lapangan dengan seluruh
jersey-nya tersiram darah yang mengucur dari kepalanya. Luka tersebut
disebabkan oleh duel udara yang melibatkan Butcher dan seorang pemain
Swedia. Setelah menjalani perawatan di kepala, pemain belakang Inggris
tersebut langsung kembali ke lapangan dengan kepala yang dibebat perban.
Dengan kondisi seperti itupun, Butcher tetap melakukan yang terbaik
saat diharuskan menghalau bola-bola atas.
7. Vincent Kompany

Pada
laga kualifikasi Piala Dunia Belgia melawan Serbia beberapa waktu lalu,
Vincent Kompany membuktikan dedikasinya terhadap sepakbola dan
negaranya.
Pada menit ke-34 saat Belgia unggul 1-0, Kompany mengalami tabrakan yang
sangat brutal dengan kiper Serbia, Vladimir Stojkovic. Akibat dari duel
tersebut, Kompany menderita patah hidung, gegar otak ringan dan rongga
mata agak retak. Namun itu tidak menghentikan Kompany untuk membela
negaranya. Dengan darah mengucur deras dari lukanya yang diperban,
Kompany masih melanjutkan sisa 60 menit pertandingan.
6. Paul Ince

Pada
babak kualifikasi Piala Dunia 1998 melawan Italia, kapten Inggris Paul
Ince mengalami luka parah di bagian kepala akibat tabrakan yang terjadi
di babak pertama.
Setelah mendapat perawatan, ia kembali ke lapangan dengan kepala
diperban. Pertandingan berjalan sangat sengit, dan perban di kepala Ince
pun lama-lama terbuka. Tak pelak, saat pertandingan usai, jerseynya
berlumuran darah, persis seperti yang terjadi pada Terry Butcher tujuh
tahun sebelumnya. Berkat kepemimpinan dan keberanian Ince tersebut,
Inggris akhirnya lolos ke Piala Dunia.
5. Martin Palermo

Martin
Palermo merupakan pencetak gol paling subur untuk Boca Juniors. Selama
enam bulan sebelum perempat final Copa Libertadores, ia terpaksa absen
dari pertandingan karena cedera ligamen. Meski sama sekali belum fit,
Palermo diturunkan ke lapangan 15 menit sebelum pertandingan berakhir.
Palermo pun menjadi pahlawan dalam laga tersebut karena berhasil
mencetak gol yang mengantarkan Borca Juniors ke semi final.
4. Stuart Pearce

Stuart
Pearce dikenal sebagai pemain yang tangguh. Ia memiliki julukan Psycho.
Penggemar setia punk rock ini bermain dengan filosofi 'keras tapi adil'
sepanjang kariernya.
Pada 1992, pemain Prancis Basile Boli menanduk Pearce dengan keras. Para
pemain masa kini mungkin akan berguling-guling menutup muka akibat
tandukan itu, namun Pearce berdiri tegak seperti tak merasakan apa-apa.
Saat bermain bersama West Ham 1999, Pearce mengalami keretakan di bagian
kaki akibat bertabrakan dengan pemain Watford, Micah Hyde. Namun Pearce
memaksa untuk tetap bermain. Manajer West Ham, Harry Redknapp
mengungkapkan bahwa saat jeda, Pearce tetap mengenakan sepatunya karena
ia ingin tetap bermain di babak ke dua.
3.
Cesc Fabergas

Kapten
Arsenal ini menunjukkan semangat dan mental baja saat melawan Barcelona
di laga Liga Champions, 31 Maret 2010. Dalam kondisi tertinggal 1-2 di
Stadion Emirates, Fabregas yang kala itu mengalami cedera cukup serius
di kakinya, masih sanggup mencetak gol penyeimbang pada lima menit
pamungkas.
Kala itu wasit memberi hadiah penalti kepada tuan rumah setelah Carles
Puyol melanggar Fabregas di dalam kotak terlarang. Fabregas melangkah
menuju titik putih dengan penuh keyakinan dan tanpa cacat melesakkan
bola ke gawang Victor Valdes. Namun, akibat eksekusi penalti penuh
tenaga itu, Fabregas harus membayar mahal. Setelah menjalani
pemeriksaan, ternyata pelanggaran Puyol membuat tulang fibula Fabregas
mengalami sedikit keretakkan.
2. Ally Maxwell

Ally
Maxwell adalah sosok kiper yang tangguh. Hal itu ditunjukkannya saat
membela Motherwall di final ajang Piala Skotlandia tahun 1991. Maxwell
sempat mengerang kesakitan saat menerima tendangan kaki dari pemain
Dundee United, John Clarke, di area perut. Namun karena Motherwall sudah
menurunkan semua pemain pengganti, Maxwell terpaksa tetap bermain.
Sebelum perpanjangan waktu berakhir, Maxwell harus mengabaikan kondisi
perutnya saat dia melompat menyelamatkan bola tendangan Maurice Malpas.
Keberhasilannya menyelamatkan gawang inilah yang mengantarkan Motherwell
menjadi juara Piala Liga Skotlandia - meski Maxwell harus diopname di
rumah sakit selama sembilan hari sesudahnya. Tiga tulang rusuknya retak,
limpa pecah dan penglihatannya kabur.
1. Bert Trautmann

Di
antara pesepakbola paling tangguh sepanjang sejarah, Bert Trautmann
berada pada urutan nomor wahid. Kiper Manchester City ini tetap menjaga
gawangnya meski dengan leher patah. Tekad heroik tersebut ia tunjukkan
di final Piala FA di Wembley pada 1956.
Insiden patah leher itu terjadi 15 menit sebelum pertandingan berakhir
saat ia terjatuh di kaki pemain Birmingham City, Peter Murphy. Trautmann
mengabaikan cedera yang dialaminya dan melanjutkan bermain, membuat
beberapa penyelamatan dan membawa klubnya menang 3-1.
Ia baru menyadari lehernya sakit saat menerima pengalungan medali.
Kepastian bahwa lehernya patah pun baru diketahuinya setelah menjalani
pemindaian tiga hari kemudian.